Jaringan Telkomsel di Dogiyai Lumpuh Total, Warga Minta Solusi Nyata

Dogiyai, Papua Tengah – Warga Kampung Dieugi yang berada di Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai, masih menghadapi gangguan serius akibat terputusnya layanan komunikasi sejak 29 Desember 2024. Gangguan pada jaringan Telkomsel ini telah berlangsung lebih dari dua bulan, menjadikannya pemutusan terlama yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Dampak dari gangguan jaringan ini sangat terasa, terutama saat momentum penting seperti perayaan Tahun Baru 2025. Masyarakat di Distrik Mapia Tengah dan Mapia Barat kesulitan menjalin komunikasi antarkeluarga maupun mendapatkan informasi penting, termasuk kabar resmi tentang pengangkatan Uskup Keuskupan Timika yang baru.

Warga merasa kecewa karena jaringan telekomunikasi merupakan fasilitas publik yang seharusnya selalu tersedia. Mereka menilai menara BTS yang dibangun dengan tujuan pelayanan umum tidak seharusnya dihentikan pengoperasiannya secara sepihak tanpa kejelasan.


Aspirasi Warga yang Terdampak

Beberapa penduduk dari Mapia Tengah menyuarakan rasa frustrasinya. Menurut mereka, akses terhadap layanan komunikasi adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan.

“Kami dirugikan. Jaringan ini bukan kemewahan, tapi kebutuhan pokok,” ungkap seorang warga kepada media lokal.

Masyarakat meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Dogiyai, DPRD setempat, dan Telkomsel untuk segera memberikan solusi yang konkret. Mereka ingin kepastian: apakah jaringan akan diperbaiki atau menara dipindahkan ke lokasi yang lebih optimal.

“Kalau tidak ada kejelasan, kami akan terus kesulitan. Kami butuh solusi, bukan janji,” ucap seorang tokoh masyarakat.


Klarifikasi Telkomsel Terkait Gangguan

Pihak Telkomsel akhirnya merespons keluhan masyarakat. Indra Ari Punama, selaku Manager Network Operations and Productivity Telkomsel Manokwari, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi di wilayah Kampung Dieugi.

Menurut Indra, infrastruktur jaringan di wilayah tersebut bergantung pada BTS USO & 3T yang berada di bawah pengelolaan Bakti Komdigi. Meskipun Telkomsel menjadi operatornya, pengaturan operasional sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bakti Komdigi.

“Telkomsel akan segera berkoordinasi dengan Bakti Komdigi untuk mencari solusi agar konektivitas masyarakat Dogiyai bisa segera dipulihkan,” jelasnya dalam keterangan kepada Nabirenet pada Selasa (12/03/2025).

Telkomsel menegaskan kembali komitmennya dalam memberikan layanan komunikasi terbaik, terutama bagi masyarakat Dogiyai yang tinggal di wilayah terpencil seperti Kampung Dieugi.

Dengan adanya desakan dari warga dan upaya Telkomsel dalam mencari penyelesaian, diharapkan pemulihan jaringan bisa segera dilakukan agar komunikasi masyarakat kembali berjalan normal.